Rabu, 06 Maret 2013

Dia



Dia....
Dia berambut hitam sebahu.
Dia juga mempunyai mata yang terlampau sendu.
Dia salah satu yang tak sempat hilang dipikiranku.

Dia....
Dia yang selalu lewat didepan koridor tempatku bekerja.
Dia yang hampir setiap hari mengantarkan segelas kopi saat senja berakhir.
Dia dan mata yang terlampau sendunya itu.

Dia....
Dia datang pukul delapan tepat.
Dia dan bunyi alas sepatunya yang berdercit terkena lantai.
Dia yang membawa secangkir semangat saat kantuk melanda.

Dia....
Dia mungkin telah bahagia disana.
Dia yang enggan dari benak ini, kini mengepakkan sayap pergi.
Dia melayang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar