Tuttt….Tuuuuttt…
“Oo, waeyo Heechul-ah?” Teuk menerima panggilan dari Heechul.
“Leeteuk-ah, apa kau ada jadwal hari ini?”Heechul bertanya dengan
khawatir.
“Hari ini ada latihan,
beberapa talkshow dan aku akan ke Kona Beans. Waeyo?” Teuk sekali lagi bertanya.
“Bulan ini Heebum harus medical check up. Sementara aku tidak
bisa minta ijin keluar dari Mess. Maukah kau mengantarnya ke Pet Shop?”Heechul
memohon.
“Dimana Pet Shopnya?
Apakah masih didaerah Seoul?”
“Daerah, Gangnam-Gu.
Tempat biasanya Hyuk mengantar Choco.”
“Oh, arrasseo. Ada lagi yang kau
khawatirkan?”
“Anneyo. Hanya itu yang membuatku tidak tenang. Gomapta,”
Klik.
Heechul menutup panggilan.
Tiba-tiba
Hyuk datang dan menanyakan siapa yang baru saja menelponnya.
“Dari siapa, hyung? Eomma-mu?” Tanya Hyuk sambil makan pisang.
“Heechul. Dia memintaku
mengantar Heebum ke Pet Shop.”jawab Teuk.
“Mwo? Sayang sekali dia sama Heebum. Heebum-ah, Appamu terlalu
khawatir padamu!”teriak Hyuk pada Heebum yang sedang bermain bersama Choco dan
Champagne.
Teuk
berjalan mendekati Heebum lalu menggendongnya.
“Heebum-ah, kau tampak
sehat. Mengapa ia begitu khawatir padamu ya?”Teuk berbicara pada Heebum yang
ada digendongannya.
“Kau akan membawa Heebum
ketempat latihan, hyung?”hyuk tampak
penasaran.
“Tentu saja. Jadwal kita
begitu padat hari ini. Tapi akan kusempatkan untuk mengantarnya ke Pet
Shop.”Teuk baik sekali.
***
Ditempat
latihan Teuk menitipkan Heebum pada supirnya.
“Ahjussi, tolong jaga Heebum selagi aku latihan.”
“Ne, Leeteuk-ssi.”
Sementara
Heebum pasrah berada di gendongan supir van Super Junior.
Setelah
hampir 4jam berlatih, Leeteuk keluar gedung tempat latihan dan menghampiri
Heebum. Teuk sangat keget saat melihat Heebum lemas dan hanya tiduran dikursi
van.
“Heebum-ah, gwenchana?”Tanya Teuk pada Heebum.
Heebum
tidak meresponnya dan masih terkulai lemas.
“Ahjussi, ayo kita bawa Heebum ke Pet Shop. Distrik Gangnam-Gu,”
“Ne,”
Selama
diperjalanan, Teuk menggendong Heebum. Kucing berbulu abu-abu itu sangat lemah.
Bahkan ia enggan mengangkat kepalanya. Teuk merasa Heebum sakit. Dia membungkus
tubuh Heebum dengan handuk.
“Hyuk-ah, Heebum
sepertinya sakit. Bagaimana ini?” Teuk menelpon Hyuk.
“Hya! Kau ada dimana
sekarang? Ini kan jam kita latihan?”Hyuk berteriak ditelepon.
“Aku sedang dalam
perjalanan ke Pet Shop. Heebum sakit. Arrrghhh bagaimana ini?”Teuk tambah
khawatir.
“Ah, paling Heebum
sedang rindu dengan Appa-nya. Minngu
depan Appa-nya pulang, tenang saja.”
Klik.
Sambungan telepon diputus Hyuk.
“Hya! Hyuk-ah? Hyuk-ah?”
Teuk masih memanggil-manggil Hyuk walaopun sambungan telepon telah terpurus.
***
“Heebum-ah sedang
mengalami stress dan sedikit terinfeksi pada bagian telinganya. Berikan ini
setiap selesai mandi dan ia hanya boleh mandi dengan air hangat,”kata Dokter di
Pet Shop.
“Heebum-ah, jangan
sakit. Appa-mu bisa membunuhku kalau kau sakit ditanganku.” Kata Teuk yang
masih menggendong Heebum. Heebum terlelap tidur saat tadi habis diberikan
suntikan suplemen.
“Jangan lupa untuk
menjaga asupan makanannya dan minumannya. Jangan beri dia Ikan Asin. Ia hanya
boleh makan cat food berkadar garam
rendah.”nasehat Dokter semakin membuat Teuk sedih.
“Arrasseo. Jadi, kapan Heebum akan sembuh, Dokter?”Tanya Teuk.
“Minggu depan bawalah
Heebum kemari. Jika belum ada perubahan, maka Heebum akan dirawat lebih
intensif disini.”
“Oo..Khamsahamida.”
Teuk
membawa Heebum keluat Pet Shop.
“Heebum-ah, kau harus
sehat.”
***
Di Dorm, Leeteuk membawa Heebum
kekamarnya. Ia meletakkan Heebum dikasur putihnya. Heebum masih terbungkus
selimut. Teuk juga mengatur suhu udara dikamarnya agar Heebum tidak kedinginan.
“Leeteuk-ah, bagaimana
heebum? Dia sehat kan?”Tanya Heechul sesaat setelah mereka pulang dari Pet
Shop.
“Hee—Heebum? Ah, dia
sehat. Dia sedang main dengan Choco.”Leeteuk terpaksa berbohong.
“Oh, Gomapta. Jangan lupa untuk memberinya
makan ya.”
Teuk
memandangi tubuh Heebum yang terkulai lemas dikasurnya.
“Heebum-aahhh…”Teuk
menangis.
Malam itu, Teuk tidur bersama Heebum.
Heebum belum juga sadar setelah tadi diberikan suplemen oleh Dokter. Dan itu
membuat Teuk hampir gila.
Paginya
Teuk mendapati Heebum sudah tidak ada dikasur. Teuk tambah panik.
“Heebum-ah? Heebum-ah?”Teuk
memanggil-manggil Heebum.
“Miaww…miawww”Heebum
bersuara. Ternyata ia sedang bermain dengan handuk yang kemarin membungkus
tubuhnya dikolong tempat tidur.
“Heebum-aah!” teuk
seraya menggendong Heebum dan memeluknya.
“Ayo mandi, Heebum-ah”teuk
membawa Heebum kekamar mandi.
Teuk menempatkan Heebum dibathtub yang berisi air hangat dan
beberapa mainan Heebum. Mereka terlihat sangat gembira. Terlebih untuk si
Leader yang terlepas dari ketakutan akan Heechul.
Selama
hampir seminggu Heebum selalu dibawa Teuk kemanapun ia pergi. Semenjak Heechul
belum bisa pulang karena wamil, Teuk-lah yang merawat Heebum. Hari-hari
dilewati Teuk dengan menenteng tas berisi Heebum. Saat sedang ngopi di Kona
Beans-pun, ia pergi bersama Heebum. Kalaupun Teuk tidak bisa membawa Heebum
pergi, Heebum akan dengan setia menunggu Teuk didepan kamar Teuk dengan wajah
lucunya itu.
Dan,
akhir pekanpun tiba. Heechul diperbolehkan pulang dari Korps-nya. Dengan
semangat Heechul berjalan memasuki Dorm.
“Heebum-ah? Appa kembali!”panggil
Heechul dari pintu masuk.
Tidak
seperti biasanya. Heebum akan berlari menyambut Appnya itu, namun sekarang
hanya Champagne yang hanya berjalan mendekati Heechul.
“Champagne-ah, Heebum
kemana?” Heechul bertanya.
Champagne
malah melompat dari pelukan Heechul dan berlari entah kemana.
Heechul
akhirnya berjalan menuju kamar Teuk dan betapa kagetnya ia saat ia melihat
Heebum sedang tertidur pulas disamping Teuk. Tidak biasanya Heebum mau
berdekatan dengan orang selain dirinya. Apalagi sekarang Heebum sudah lama
tidak bertemu dengan Heechul.
Dengan hati-hati Heechul mengangkat Heebum
yang sedang tertidur lalu menggendongnya.
“Heebum-ah, nomu bogoshipo.”Heechul berbisik pada
kucingnya itu.
Dikamar
Heechul, Heechul menempatkan Heebum ditempat tidurnya. Setelah ia mandi dan berganti
pakaian, Heechul pun tidur disamping Heebum.
***
“Hooaaammmmhhh.
Heebum-ah, Appa---,” Heechul kaget
saat melihat Heebum sudah tidak ada ditempat tidurnya.
Heechul
keluar dari kamar dan menemukan Heebum sedang berada dipangkuan Teuk. Teuk
sedang bermain PS bersama Hyuk. Heechul sangat sedih saat ia berulang kali
lewat disamping Heebum dan Heebum sama sekali tidak meresponnya.
“Oo, heechul-ah. Maaf
tadi Heebum terus saja mengeong dan aku membuka pintu kamarmu,”Teuk berkata
sambil memainkan stick PS.
“Gwenchana, Heebum memang begitu,”kata Heechul yang sedang minum
susu.
“Apa Heebum sudah
makan?” Chul bertanya.
“Dia belum makan. Tapi
ia sempat mengeong saat Choco minum susu tadi.”Hyuk ikut bicara.
“Hya! Apa kau berikan
susu nya Choco pada Heebum juga?” Chul sedikit khawatir.
“Heebum terus saja
mengeong. Aku kasian padanya dan kubiarkan ia minum susu bersama Choco,”jawab
Teuk.
“Heebum-ah, kemari
sayang. Appa buatkan makanan
untukmu,”
(hening)
Heebum
masih bermanja-manja dipanngkuan Teuk.
“Heebum-ah, Appamu
memanggil”Teuk berkata pada Heebum. Dan seketika Heebum berjalan mendekati
Heechul.
Perasaan
Heechul hancur saat melihat Heebum lebih menurut perkataan Teuk daripada
dirinya.
Chul
membawa Heebum kekamarnya.
***
“Heebum-ah, ada apa
denganmu? Apa kau marah padaku?” Tanya Chul pada Heebum.
Heebum
malah sibuk minum susu.
“Heebum-ah, kau tau
bagaimana aku sangat merindukanmu? Apa kau marah karena aku tidak mengantarmu
periksa? Taukah kau, Heebum-ah, aku tidak boleh keluar. Aku sedang wamil. Kau
seharusnya memahami Appamu ini. Apa
kau sudah tidak sayang pada Appamu
ini lagi?” nada suara Chul semakin meninggi.
Dan
seketika Heebum pergi meninggalkan Chul sendiri dikamar. Dan tanpa sadar
Heechul mulai menitikkan air mata.
Hyuk
yang tidak sengaja melihat Heechul menangis dikamar, mencoba menghiburnya.
“Hyung? Gwenchana? Ada apa menangis? Apa kau sedang merindukan
Hankyung?”Hyuk duduk disebelah Heechul yang sedang menangis.
“Dulu Hankyung yang
pergi meninggalkanku, sekarang Heebum yang mulai menjauh dariku.”Heechul
mencoba menahan airmatanya.
“Hyung, mengapa kau
berkata seperti itu? Sudahlah jangan seperti ini,”Hyuk memeluk Heechul.
“Kau tidak memahami
perasaanku sekarang, Hyuk-ah.”
“Choco dulu juga seperti
itu. Dia dulu bahkan hanya mau makan jika Hae yang menyiapkannya. Ia bahkan
hanya mau tidur dekat dengan Hae. Aku sempat stress dan hampir gila. Bagaimana
mungkin Choco melakukan hal seperti itu padaku padahal kami udah saling
memiliki bertahun-tahun? Namun, taukah kau hyung? Beberapa hari kemudian Choco
kembali seperti dulu. Kita memang tidak pernah tau apa yang diinginkan mereka,”
***
Hari ini hari dimana Heechul harus
pulang ke Mess untuk meneruskan wamilnya. Saat Heechul berkemas hanya Champagne
yang setia menemaninya dikamar.
Tiba-tiba
Teuk datang menawarkan bantuan.
“Ini ada titipan dari noona-mu.”Teuk memberikan sekotak
suplemen kesehatan.
“Ah, gomapta,”jawab
Heechul datar.
Tiba-tiba Heebum datang memasuki
kamar. Heechul sangat senang melihat Heebum mau masuk lagi kekamarnya. Namun,
semua itu sirna saat Heebum malah duduk didekat Teuk. Hati Heechul seakan pecah
menjadi berkeping-keping. Bahkan disaat ia akan berangkat wamil-pun Heebum
tidak mau berada didekatnya.
“Leeteuk-ah, maukah kau
memelukku?”Heechul meminta Teuk untuk memelukknya.
“Tentu saja,”Teuk lalu
memeluk Heechu dengan hangat.
“Leeteuk-ah, jagalah
Heebum untukku. Dia sepertinya lebih nyaman berada didekatmu,”kata Heechul
sambil menahan tangis.
“Hya? Apa yang kau
bicarakan? Kau kan Appa-nya Heebum,
bukan aku,” Teuk berusaha menghibur Heechul.
“Anneyo. Semenjak aku pulang Heebum terus saja menempel padamu.
Heebum sudah lebih nyaman didekatmu. Aku ikhlas Heebum menjadi milikmu. Jaga
dia dengan baik. Dia adalah satu-satunya kucing berbulu abu-abu di Korea,”
Heechul akhirnya menitikkan air mata.
“Ah, mungkin karena aku
memakai parfummu, Heechul-ah,”Teuk melepaskan pelukannya dari Heechul.
“Mwo?”Heechul yang masih
sembab tambah bingung.
“Ini saran dari Hyuk.
Dulu waktu akan pergi ke Pet Shop, Heebum sempat tak mau kugendong, nah aku
sengaja memakai parfummu ini.” Teuk menunjukkan parfum yang ia maksud.
“Benarkah?” Heechul
mengahpus air matanya.
“Apa selama kau pulang
kau pernah memakai parfume?” teuk berkata.
Heechul
menggeleng.
“Aku hanya sempat
memikirkan Heebum,”
Teuk-pun
menyemprotkan parfume ke baju marinir Heechul. Tak lama kemudian Heebum
berjalan mendekati Heechul.
“Miawww…”Heebum mengeong
minta gendong.
“Heebum-ah, kau mau Appa gendong?”heechul berkaca-kaca.
“Tentu saja Appa,” teuk
yang menjawab.
Heechul
memeluk Heebum. Perasaannya sangat sangat sangat senang. Seakan ada bagian
tubuhnya yang hilang kini lengkap kembali.
“Jadi selama ini kau
memakai parfume ku itu?”
“Ya, menurut Hyuk itu
agar Heebum mau kugendong saat akan ke Pet Shop.” Teuk bercerita.
“Jadi kau memakai parfume-ku itu selama seminggu full?” nada
suara Heechul meninggi.
“Ya bagaimana lagi,
parfume mu enak sekali, Heechul-ah. Beli dimana?” teuk dengan tanpa dosa
bertanya.
“HYA!!!!!????!!!!! Itu
aku beli di Singapore kau tau?!!!”Heechul meletakkan Heebum ke kasur lalu
mendekat ke Teuk.
“A—aku ha-hanya menurut pada
anjuran Hyuk, Heechul-ah,”Teuk mundur selangkah.
“Kau tau berapa harga
parfume ini??!!” Heechul menunjukkan muka garangnya.
Teuk
menggeleng.
Heechul
jatuh terduduk dengan botol parfume yang hampir habis itu ditangannya.
“Hampir empat bulan aku
menunggu hanya untuk bisa membeli parfume ini! Ini parfume edisi terbatas,
Leeteuk-ah,”Heechul berdiri tepat didepan Teuk dengan tatapan matanya yang
tajam.
“Hyukjae-ah!!! Kau harus
bertanggung jawab dengan semua ini!!!” Teuk gemetaran.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar