Negara Agraris
Pengimpor Beras
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang pemintaannya terus
meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan kualitas
hidup.
Pangan dihasilkan melalui suatu kegiatan yang sering kita sebut dengan
pertanian. Kata pertanian erat kaitannya dengan negara agraris itu sendiri.
Indonesia termasuk kedalam tiga besar negara agraris tersebut. negara agraris
adalah negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian
sebagai petani. Mata pencaharian penduduk Indonesia pada umumnya adalah petani.
Berbagai hasil pertanian diunggulkan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
Para petani pun mendapat posisi yang mulia dengan berbagai pandangan tersebut.
Dahulu,
Indonesia memang disebut sebagai negara agraris, tetapi untuk saat ini apakah masih
bisa dikatakan sebagai negara agraris? Sekarang posisi petani semakin sulit,
ditambah lagi dengan harga pupuk dan bibit yang harganya makin melambung
tinggi. Belum lagi dampak dari pemanasan global yang menyebabkan musim menjadi
tidak menentu yang menyebabkan hasil panen menjadi berkurang. Ujung-ujungnya pemerintah
akan melakukan impor bahan makanan pokok dari luar negeri. Seperti yang
dilansir media online solopos.com Indonesia telah menandatangani kesepakatan
membeli beras dari Kamboja dalam volume 10.000 ton per tahun dalam jangka waktu
lima tahun kedepan. Sungguh disayangkan saat Indonesia yang dahulu menyandang predikat
sebagai negara agraris, sekarang justru menjadi negara pengimpor beras terbesar
ketiga didunia.
Impor merupakan
kebijakan jangka pendek yang diambil oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan
pangan nasional. Impor bahan pangan menyebabkan beberapa kerugian, diantaranya
adalah banyaknya uang negara yang digunakan untuk melaksanakan impor, jatuhnya
harga beras lokal, terancamnya kesejahteraan petani Indonesia dan masih banyak
lagi.
Sebenarnya
masalah impor beras dapat diatasi sedikit demi sedikit dan dengan melibatkan
dari berbagai lapisan masyarakat. Pemerintah, kaum muda dan petani bisa membuat
suatu kerjasama untuk mencoba mengatasi masalah tersebut. Pemerintah memberikan
sarana dan prasarana untuk kaum muda dalam mengembangkan berbagai ilmu dalam
bidang pertanian, sedangkan kaum muda memanfaatkan sarana dan prasana dengan
melakukan inovasi-inovasi guna meningkatkan produksi pertanian. Selanjutnya inovasi-inovasi
yang ditemukan oleh kaum muda diajarkan ke para petani dengan cara-cara
pendekatan. Menurut hasil seminar Ketahanan Pangan yang diselenggarakan pada 4
Desember 2012, pemerintah sudah mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan pangan,
namun hasilnya belum maksimal. Mungkin dengan cara itulah Indonesia bisa
sedikit demi sedikit terlepas dari ketergantungan impor beras dan dapat
memenuhi kebutuhan pangan nasional secara mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar